Keris Kiyai Condong Campur Berwujud Lintang Kemungkus
Keris Kiyai Condong Campur, yang pada masa jayanya di periode kerajaan Majapahit ini termasuk suatu benda Pusaka yang masih di cari-cari sampai sekarang. Baik itu para kolektor Pusaka sampai pecinta ilmu Jawa banyak yang mencari Keris Kiyai Condong Campur ini akan tetapi tidak gampang untuk mendapat Keris Pusaka sakti yang satu ini.
Keris ini merupakan dapur Lurus, bilahnya yang panjang terdapat Kembang Kacang dan Lambe (Mulut) Gajah ukuran panjang Keris ini sampai ke ujungnya. Condong Campur merupakan sebuah Keris yang paling amat dicari, alasannya ialah bisa menyatukan sebuah keinginan.
Konon pada banyak riwayat yang menceritakan pada zaman jayanya dimana semua Pusaka kerajaan di jadikan satu, alasannya ialah mereka menjadi satu daerah maka terjadi peraduan atau tabrakan kekuatan antara Keris Kyai Condong Campur bertempur melawan Keris Sabuk Inten, pada ketika ini Keris Sabuk Inten kalah dan Condong Campurlah yang keluar menjadi pemenang.. Dalam keadaan ini, Keris Sengkelat menjadi tertekan sehingga terjadi peperangan antara Keris Kyai Condong Campur dan Sengkelat, dalam pertempuran ini Sengkelat keluar menjadi pemenang dalam pertarungan ini sehingga Keris Kyai Condong Campur melesat ke Angkasa dan menjadi Lintang Kemungkus (Bintang Berekor/Komet) serta menjatuhkan Sumpah akan turun kembali ke bumi setiap 500 tahun sekali untuk menciptakan kegaduhan, Ontran-ontran (Dalam Bahasa Jawa) dan huru-hara dengan Sumpahnya ini Keris Kyai Condong Campur lenyap dan hilang di Angkasa.
Dari sejarah melesatnya Keris Kyai Condong Campur ke Angkasa, ini mengartikan bahwa Pusaka ini tidak di ketahui siapa pemiliknya lagi. Makara jangan gampang percaya jikalau ada yang menyampaikan bahwa mempunyai Keris Kyai Condong Campur ini, jikalau ada yang memilikinya sudah niscaya itu hanya Keris yang dibentuk sebagai tiruan semata.
Keris ini merupakan dapur Lurus, bilahnya yang panjang terdapat Kembang Kacang dan Lambe (Mulut) Gajah ukuran panjang Keris ini sampai ke ujungnya. Condong Campur merupakan sebuah Keris yang paling amat dicari, alasannya ialah bisa menyatukan sebuah keinginan.
Sejarah Keris Kyai Condong Campur
Pada masa jayanya, Keris Kyai Condong Campur ini di buat beramai-ramai oleh 100 orang Empu sakti pada zaman itu, materi untuk menciptakan Keris ini di kumpulkan dari banyak sekali materi logam yang berpengaruh dan cantik serta mempunyai energi yang kuat. Selain itu alasannya ialah banyaknya pembuat Empu untuk menciptakan Keris ini, sehingga menyebabkan kesalah pahaman dalam pembuatan serta energi yang dihasilkan menjadi sangat berpengaruh akan tetapi Keris Kyai Condong Campur yang dibentuk secara beramai-ramai ini mempunyai tabiat yang jahat dan tidak baik di miliki oleh orang yang kurang pemahaman dalam olah kebatinan.Konon pada banyak riwayat yang menceritakan pada zaman jayanya dimana semua Pusaka kerajaan di jadikan satu, alasannya ialah mereka menjadi satu daerah maka terjadi peraduan atau tabrakan kekuatan antara Keris Kyai Condong Campur bertempur melawan Keris Sabuk Inten, pada ketika ini Keris Sabuk Inten kalah dan Condong Campurlah yang keluar menjadi pemenang.. Dalam keadaan ini, Keris Sengkelat menjadi tertekan sehingga terjadi peperangan antara Keris Kyai Condong Campur dan Sengkelat, dalam pertempuran ini Sengkelat keluar menjadi pemenang dalam pertarungan ini sehingga Keris Kyai Condong Campur melesat ke Angkasa dan menjadi Lintang Kemungkus (Bintang Berekor/Komet) serta menjatuhkan Sumpah akan turun kembali ke bumi setiap 500 tahun sekali untuk menciptakan kegaduhan, Ontran-ontran (Dalam Bahasa Jawa) dan huru-hara dengan Sumpahnya ini Keris Kyai Condong Campur lenyap dan hilang di Angkasa.
Dari sejarah melesatnya Keris Kyai Condong Campur ke Angkasa, ini mengartikan bahwa Pusaka ini tidak di ketahui siapa pemiliknya lagi. Makara jangan gampang percaya jikalau ada yang menyampaikan bahwa mempunyai Keris Kyai Condong Campur ini, jikalau ada yang memilikinya sudah niscaya itu hanya Keris yang dibentuk sebagai tiruan semata.
Posting Komentar untuk "Keris Kiyai Condong Campur Berwujud Lintang Kemungkus"