Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Para Orang Bau Tanah Yang Lalai Sampai Anaknya Tewas

Anak yaitu permata paling mahal yang dimiliki oleh setiap orang renta di dunia. Anak juga merupakan buah hati harapan yang diidam-idamkan oleh setiap pasangan. Keberadaan anak tak hanya menjadi suplemen dalam rumah tangga saja, namun lebih dari itu anak bisa menambah keharmonisan dalam berumah tangga dan meneruskan garis keturunan.

Menjadi orang renta artinya yaitu berani memikul tanggung jawab yang besar baik dalam hal menyayangi, mengayomi dan melindungi anak-anak. Lantas gimana jikalau ada orang renta yang sengaja atau tidak sengaja lalai menjalankan kewajibannya dan berakibat fatal kepada anaknya? Inilah ulasan menarik dari anehdidunia.com ihwal para orang renta yang melalaikan kewajiban hingga menjadikan anaknya tewas.


Lamont Thomas & Jade Sanders



Pasangan suami istri dari Atlanta yakni Lamont Thomas dan Jade Sanders yaitu pengikut gaya hidup vegetarian. Artinya mereka tidak mengkonsumsi segala macam produk hewani ibarat daging, telur dan lain sebagainya. Rupanya gaya hidup tersebut mereka terapkan juga kepada anak mereka yang masih berusia berusia kurang dari dua bulan! Bayi yang seharusnya menerima nutrisi penuh dari ASI tersebut justru “dipaksa” mengkonsumsi susu kedelai dan jus apel ala Thomas dan Sanders! Kedua orang renta ini beranggapan bahwa ASI atau susu formula tidak cocok bagi bayi mereka dan sebaliknya menjadi vegetarian juga merupakan pilihan yang tepat.

Akibatnya sehabis beberapa hari hanya mengkonsumsi minuman tersebut, sang bayi pun dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah tidak bernapas. Sahabat anehdidunia.com dokter menemukan fakta bahwa bayi tersebut kekurangan nutrisi sebab berat badannya hanya 3,5 pound setara dengan usia kandungan bayi tujuh bulan! Polisi pun menangkap kedua orang ini dan pengadilan menjebloskan mereka ke dalam penjara dengan tuduhan kekejaman terhadap anak, kelalaian dan pembunuhan! Lamont Thomas dan Jade Sanders pun harus kehilangan bayinya sebab kekejaman mereka sendiri dan mendekam di penjara seumur hidup!


Tamara Lovett



Tamara Lovett yaitu seorang ibu tunggal dari seorang anak pria berjulukan Ryan. Wanita berusia 47 tahun ini merupakan orang yang tidak percaya dengan hal-hal berbau medis. Anaknya pun tidak mempunyai sertifikat kelahiran dan seumur hidup tidak pernah pergi ke dokter. Ironisnya justru inilah yang lalu menjadi musibah bagi Tamara juga anak semata wayangnya tersebut. Suatu hari, Ryan diketahui jatuh sakit sebab mengalami sebuah infeksi. Sang ibu pun sempat mengira bahwa Ryan hanya berpura-pura sakit dan memberikannya the dandelion dan minyak oregano sebagai obat.

Ia bersikukuh untuk tidak membawa anaknya pergi ke dokter hingga hingga lalu ketika kondisi Ryan semakin memburuk, Tamara gres mau membawanya ke rumah sakit. Namun sayang pengobatan dirasa sudah terlambat, sehari lalu Ryan meninggal sebab mengalami kegagalan fungsi organ. Sahabat anehdidunia.com Tamara Lovett pun diseret ke meja pengadilan dan didakwa dengan pasal berlapis yakni kelalaian pada anak hingga menjadikan kematian, gagal memenuhi kebutuhan hidup anak dan kelalaian criminal lainnya. Dakwaan-dakwaan tersebut diberikan atas dasar bukti-bukti bahwa Tamara Lovett tidak pernah berusaha mengobati anaknya dengan pergi ke dokter hingga berujung tamat hidup tragis pada Ryan.


Herbert Schaible & Catherine Schaible



Orang renta selanjutnya yang masuk dalam daftar orang renta dengan kelalaian hingga menjadikan anak-anaknya tewas yaitu Herbert Schaible dan Catherine Schaible, pasangan suami istri dari Amerika Serikat. Mereka berdua merupakan anggota atau jemaat sebuah komunitas kecil Pantekosta yang ada di kota Pensylvania. Sahabat anehdidunia.com dalam komunitas tersebut dipercaya bahwa jikalau Tuhan menginginkan umatnya untuk tetap hidup, maka Dia akan menyelamatkannya. Sehingga berdasarkan anggota komunitas ini termasuk Herbert dan Catherine, menjalani pengobatan medis yaitu bentuk pengabaian terhadap Tuhan alias melanggar kehendak Tuhan.

Prinsip yang dianut oleh pasangan ini jugalah yang lalu melahirkan peristiwa dimana ketika tahun 2009 mereka harus kehilangan anaknya yang masih berusia 2 tahun tanggapan penyakit pneumonia. Kala itu dua orang ini lebih menentukan untuk berdoa saja ketimbang membawa anaknya ke rumah sakit, dan benar saja anak mereka tewas sebab kelalaian ini. Pasangan Schaible ini lalu menjalani proses aturan dengan dakwaan pembunuhan yang disengaja dan menjalani 10 tahun sanksi masa percobaan. Belum juga kapok, di tahun 2014 pasangan ini kembali membuat “ulah” dengan menelantarkan bayinya yang masih berusia 8 bulan dengan tidak membawanya ke dokter. Pasangan ini lalu mendekam di penjara dan anaknya dirawat oleh orang renta asuh.


David Stephan & Collet Stephan



Bagi orang renta ketika menghadapi persoalan anak jatuh sakit, hal yang biasanya pertama kali dilakukan yaitu mencoba mengobatinya dengan trik tradisional. Namun jikalau dalam 2-3 hari kondisi anak tidak kunjung membaik, pada umumnya orang renta akan membawa anaknya ke dokter. Cara ini jugalah yang dilakukan oleh pasangan suami istri dari Kanada yakni David Stephan dan Collet Stephan ketika suhu tubuh anaknya yang berusia 19 bulan dingin. Mereka menawarkan obat tradisional ibarat bawang merah, bawang putih, lobak, cabe dan lain sebagainya.

Mirisnya, trik ini mereka terapkan selama dua ahad berturut-turut tanpa ada perkembangan kesembuhan pada anaknya. Pihak keluarga lain pun segera melarikan anak tersebut ke rumah sakit sebab kondisi yang semakin memburuk. Sahabat anehdidunia.com sehabis dirawat selama lima hari di rumah sakit tanggapan divonis meningitis dengan alat bantu hidup anak malang tersebut pun meninggal dunia. Sementara tanggapan kelalaiannya ini, David dan Collet Stephan pun diseret ke jalur aturan hingga mereka meratapi perbuatan mereka. Mereka pun mendekam empat bulan di penjara dan menjalani sanksi sebagai tahanan rumah selama tiga bulan.


Tivasha E. Logan & Chauncey Gardner



Mungkin Tivasha E. Logan dan Chauncey Gardner ini bukan lagi disebut orang renta yang lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai orang tua, melainkan tega. Bagaimana tidak? Tivasha E. Logan dan Chauncey Gardner ini memagarkan anaknya yang masih berusia 5 bulan mati kelaparan! Biadabnya kondisi anaknya yang kelaparan tersebut bukan sebab perekonomian mereka yang melemah dan tidak bisa membeli makan, justru pasangan ini menerima kupon masakan gratis senilai $674 setiap bulannya dari forum sosial masyarakat yang fokus pada persoalan bayi dan anak-anak.

Selain makanan, forum tersebut juga setrik rutin menyumbang atau mensuplai susu formula kepada keluarga ini namun parahnya Logan dan Gardner hanya memberikannya terlampau sedikit jauh dari seharusnya kepada bayi mereka! Sejak lahir, bayi pasangan ini tidak pernah mendapatkan investigasi rutin di dokter ibarat imunisasi. Hingga di usia kematiannya yang masih 5 bulan, berat tubuh bayi ini justru separuh dari berat badannya ketika lahir! Sahabat anehdidunia.com Tivasha dan Chauncey ini pun kesudahannya diseret ke pengadilan dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama serta kekerasan pada anak. Tak main-main dengan dakwaan tersebut, pengadilan memutuskan untuk menjebloskan Tivasha di penjara seumur hidup sementara Chauncey dieksekusi 30 tahun penjara!

Menjalani kehidupan sebagai orang renta memang tidaklah mudah, akan tetapi menyadari bahwa diberi kepercayaan dengan kelahiran buah hati tentu lebih berharga dari apapun. Pesan yang bisa diambil dari kasus-kasus diatas yaitu setiap kelahiran layak menerima kasih sayang, perhatian juga perlindungan. Semoga tidak ada lagi masalah serupa di masa yang lebih modern dan penuh dengan orang-orang berwawasan luas.

Sumber referensi:
http://www.oddee.com/item_99937.aspx
http://www.nydailynews.com/news/national/vegan-couple-serve-life-sentences-starving-baby-death-court-rules-article-1.957707
http://globalnews.ca/news/3102764/tamara-lovett-trial-mom-took-son-to-holistic-clinics-before-death/

Posting Komentar untuk "Para Orang Bau Tanah Yang Lalai Sampai Anaknya Tewas"