Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah mendunia, tapi tak jarang justru generasi muda Indonesia sendiri malah kurang mengenali kekayaan budaya yang ada di nusantara ini, jadi para sahabat anehdidunia.com mari kita mengenal kembali kebudayaan bangsa kita, dengan kumpulan Upatrik Tradisional unik yang hanya ada di Indonesia versi anehdidunia.com

Rambu Solo Toraja Sulawesi Utara

 Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah  Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Upatrik khas mayarakat Toraja (Sulawesi Utara) ini merupakan upatrik yang sudah diwariskan terun-temurun oleh mayarakat Toraja hingga dikala ini. Upatrik ini dilakukan sebagai penghormatan bagi anggota keluarga dari yang telah meninggal dari orang yang melaksanakan upatrik ini. Dalam upatrik ini keluarga dari orang yang meninggal biasanya bakal menyiapkan sebuah boneka kayu dengan wajah yang dibentuk seakan-bakal mayat yang telah meninggal itu. Boneka kayu itu bakal dibawa serta menuju pekuburan Londa, bersama Jenazah itu sendiri. Pekuburan Londa sendiri merupakan kawasan pemakaman yang cukup unik alasannya yakni betuknya yang merupakan sebuah tebing batu, yang di lubangi guna menaruh Jenazah di dalamnya.

Mapasilaga Tedong

 Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah  Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Mapasilaga Tedong sejatinya merupakan bab dari upatrik Rambu Solo, Mapasilaga Tedong sendiri dalam bahasa Indonesia berMakna "Adu kerbau" biasanya sebelum program ini di mulai bakal diawali terlebih dulu dengan parade kerbau, yang biasanya diisi oleh kerbau salepo yaitu kerbau albino dengan bercak-bercak hitam di pungungnya dan juga kerbau biasa yang berwarna hitam. Setalah itu kedua kerbau ini biasanya bakal diadu, untuk kemudian setelahnya disembelih dengan trik khas masyarakat Toraja yaitu Ma’tinggoro Tedong. Caranya menyembelih ini tergolong kejam alasannya yakni leher kerbau bakal ditebas dengan bendo yang panjang hingga mati. Keunikan Upatrik Rambu Solo dan Mapasilaga Tedong telah tersohor keseluruh dunia, jadi kalian jangan heran Jika melihat banyak bule di sana dikala upatrik akhlak ini diselengarakan.

Ritual Tiwah Kalimantan Tengah

 Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah  Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Ritual yang biasa dilakukan oleh suku Dayak penganut paham 'Kaharingan' (Kepercayaan Monoteisme) yang mendiami Kalimanta Tengah. Upatrik ini diselenggarakan dalam rangka untuk mengantarkan tulang orang yang sudah meninggal ke dalam "Sandung". Sandung sendiri merupakan kawasan kecil yang terbuat dari kayu dan bentuknya seakan-bakal dengan rumah kecil, Tiwah sendiri merupakan ritual yang sangat sakral bagi suku Dayak, ritual ini bertujuan untuk menuntun jalan bagi arwah dari orang yang sudah meninggal menuju "Lewu Tatau" (Nirwana) dan menjalani kehidupan yang kekal dan damai, ritual ini biasanya diawali tari-tarian yang di iringi bunyi gong, yang dilanjutkan dengan peletakan tulang dari orang yang meninggal ke dalam "Sandung". Tiwah sendiri juga memiliki tujuan untuk melepas kesialan dan juga melepas ikatan janda ataupun duda bagi orang yang ditinggal mati semoga dapat mencari pasangan hidup baru.

Tabuik Sumatera Barat

 Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah  Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Sebenarnya nama  dari Upatrik akhlak ini yakni Tabut namun  alasannya yakni pengarus dari dialek Minang dimana konsonan yang berakhiran aksara "t" menjadi "ik" sehingga Tabut yang bergotong-royong berasal dari bahasa Arab melayu yang berMakna Peti atau Keranda, menjadi Tabuik Jika disebutkan oleh orang Minang. Upatrik ini sebetulnya bersifat religi alasannya yakni dilakukan oleh masyarakat Sumatera barat setiap tanggal 10 Muharam ini ditujukan untuk memperingati meninggalnya Husein Cucu dari Nabi Muhammad SAW. Upatrik ini dilakukan dengan mengarak "Tabuik" yang telah dihiasi dengan bunga-bunga dan kain yang berwarna-warni juga burung Burak berkepala insan di atasnya. Karena ukuranya yang cukup besar Tabuik biasanya bakal di gotong oleh kurang lebih 40 orang menuju pantai  Gondoriah sebelum jadinya di larung menuju ke laut.

Pasola Nusa Tenggara Barat

 Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah  Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Upatrik yang dilakukan oleh masyarkat Nusa Tenggara Barat untuk menyambut masa panen dan juga sebagai mediator untuk memberikan Doa pada Tuhan semoga panen pada tahun itu berhasil dan memberi hasil yang cukup bagi masyarakat di situ. Upatrik yang biasa diadakan pada bulan Februari dan Maret ini cukup unik alasannya yakni dilakukan layaknya sebuah peperangan atau lebih lezat Jika kita sebut perang-perangan. Upatrik ini dilakukan oleh dua kelompok yang saling berhadapan dan melempar tongkat kayu sepanjang 1,5 meter dengan diameter 1,5 centimeter tapi tenang saja alasannya yakni tongkat kayu ini tumpul jadi tidak bakal membahayakan nyawa kalaupun hingga terkena. Meskipun tak jarang juga ada yang berdarah alasannya yakni terkena lemparan tongkat kayu ini, namun itu justru dianggap manis bagi masyarakat Sumba alasannya yakni darah yang mengucur dan jatuh di tanah dianggap manis dan bermaanfaat bagi kesuburan tanah juga dapat menyukseskan panen.

Ngaben Bali 

 Negara tercinta kita ini memang populer dengan kekayaan dan keragaman budaya yang sudah  Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia

Setrik Etimologis, Ngaben berasal dari kata "Api" dengan awalan "Nga' dan akhiran 'An'. Ngaben sendiri merupakan bab dari upatrik keagamaan umat Hindu Bali yang masuk dalam golongan upatrik Pitra Yadnya (upatrik yang ditunjukkan kepada Leluhur). Upatrik Ngaben sejatinya merupakan prosesi pengkremasian mayat yang dalam Agama Hindu dimaksudkan untuk mengembalikan segala unsur Panca Maha Bhuta (5 unsur pembangun fisik manusia) kembali ke asalnya semoga tak menghalangi perjalanan Arwah menuju Sunia Loka. Untuk mengadakan Ngaben keluarga mayat bakal menyiapkan "Bade dan Lembu" yang bakal dipakai sebagai kawasan menaruh mayat sebelum di bakar, Bade dan Lembu sendiri terbuat dari kayu yang  megah dan dihiasi kertas warna-warni dan ornamen lainya. Sebelum dibakar bade dan lembu  biasanya diarak melalui jalan yang tidak lurus tujuanya yakni untuk menjauhkan roh jahat dari jenazah, sebelum jadinya dibakar kemudian setelahnya bubuk dari mayat bakal di larung ke laut. Upatrik ini biasanya jauh dari isak tangis alasannya yakni bagi mayarakat Bali ini merupakan sebuah momen senang alasannya yakni mereka telah melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga kepada orang yang mereka cintai. Selain itu tangisan juga dipercaya bakal menghambat perjalanan roh menuju nirwana.


Sumber :
http://pusakapusaka.com/5-upatrik-tradisional-indonesia-yang-unik-dan-khas.html
/search?q=fakta-unik-laga-el-clasico
http://www.tentik.com/kenali-10-budaya-unik-berikut-yang-hanya-ada-di-indonesia/
/search?q=fakta-unik-laga-el-clasico
https://id.wikipedia.org/wiki/Ngaben

Posting Komentar untuk "Upatrik Tradisional Antik atau Berbeda Yang Hanya Ada Di Indonesia"