Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prajurit Berani Mati Dalam Sejarah Dunia

Berani Mati mungkin itu selogan pembelaan yg sangat angker yg sanggup membuat kita bergidik. Makna dari berani mati itu yakni rela memperlihatkan nafas dan jiwanya terhadap sesuatu yg dibelanya. Prajurit jaman dahulu memperlihatkan seluruh jiwa raganya untuk bertempur membela negara tanpa memperlihatkan surat "disposisi" kebawahannya atau ke yg lain ;) namun diantara yg sempat tercatat disejarah, anehdidunia.com merangkum beberapa prajurit pemberani yg rela mati di medan perang. Bayangkan .... Berani Mati!!

Thomas A. Baker (1944)


Sersan Baker yakni kepingan dari adonan angkatan darat & bahari Amerika Serikat yg ditugasin buat merebut pulau Mariana Saipan dari tangan Jepang. Di satu hari Saat beberapa pasukannya terdesak serangan senapan mesin dari musuh, baker mengambil sebuah peluncur roket berlari beberapa meter menuju bunker tentara jepang, dan.. Duarrr! Satu tembakan roket membuat bunker kecil itu hancur rata dengan tanah.

Saat hari terakhirnya, Baker menyadari jikalau ia beserta pasukannya sekarang berhadapan sama 5.000 lebih tentara jepang bersenjata Komplit + bayonet. Terkepung dari tiga arah sekaligus, baker bersiap untuk melaksanakan serangan.

Gelombang serangan pertama dari tentara jepang membuatnya mendapat luka yg cukup serius, Saat pelurunya habis ia Memakai apapun yg ada didepannya sebagai senjata, bahkan ia sempat menghajar beberapa musuh dengan tangan kosong. Karena terluka parah, Baker kemudian ditandu dari medan pertempuran. Saat itu hampir semua tentara Amerika terpaksa dipukul mundur, tapi Baker rupanya menyadari dirinya yg terluka hanya bakal memperlambat pasukannya. Satu seruan terakhir, ia minta diturunkan dan dibaringkan kebelakang pohon, berbekal sepucuk pistol Colt 1911 terisi 8 peluru penuh ia menyuruh semua pasukannya untuk segera mundur secepat mungkin.

Saat Amerika berhasil merebut pulau Saipan dibulan itu juga, mereka menemukan jasad Baker masih bersender di tempat yg sama Saat mereka tinggalkan. Pistol Colt 1911 yg dipegangnya telah kosong. Didepannya sekarang tergeletak 8 tentara Jepang yg tewas, sama ibarat jumlah peluru yg dimiliki baker disaat terakhirnya..

Frank Luke (1918)


Pada waktu perang dunia pertama sebab teknologi belum canggih, balon udara biasa oleh Jerman dipakai sebagai alat pengintai. Diliat dari fisiknya sih bersama-sama alat pengintai ini tidak mengecewakan empuk tapi sebab dilindungi satu skuadron pesawat tempur dan pasukan Maknaleri antiudara, perjuangan untuk menghancurkannya sanggup jadi perbedaan antara hidup dan mati.

Frank Luke yakni Keliru satu dari sekian pilot pesawat tempur amerika yg memiliki reputasi terbaik untuk urusan yg satu ini. Bahkan dalam 10 kali penerbangan ia sempat menjatuhkan 14 balon pengintai dan 4 pesawat tempur musuh. 1 rekor yg tak terkalahkan selama perang dunia pertama.

Penerbangan terakhir luke terjadi di Murvaux, Perancis tahun 1918. Sendirian dalam jantung pertahanan musuh ia berniat untuk menjatuhkan sekumpulan balon udara yg ada didepannya. Dimulai dengan terbang rendah, ia berhasil menjatuhkan dua balon udara pertamanya. Saat berusaha menghindari serangan dari Maknaleri anti udara dan tembakan senapan mesin, 1 skuadron pesawat tempur musuh menukik dari atas dan siap untuk mengejarnya.

Terkepung baik di darat dan di udara tidak menyurutkan niat Luke untuk terus menyerang. Setelah menghindari beberapa serangannya kesudahannya ia berhasil menjatuhkan balon ke tiga dan seterusnya. Pada Saat yg bersamaan Luke bersama-sama sudah terluka parah, rentetan tembakan senapan mesin dari sebuah bukit rupanya telah menembus tubuh pesawat dan mengenai punggungnya. Memastikan jikalau tidak ada lagi balon udara yg terbang, Luke kemudian memutuskan untuk mendarat darurat disatu lapangan terbuka.

Setelah berhasil mendarat menyadari sekarang ia dah tidak sanggup kemana-mana lagi dan terkepung dari segala penjuru, Luke memutuskan untuk tidak mati begitu aja. Terluka parah ia mengeluarkan pistol Colt Model 1911 miliknya kemudian menembak beberapa tentara Jerman yg ada didepannya sebelum kesudahannya tewas sebab luka tembak didada dan punggungnya

Ia menjadi penerbang pesawat tempur amerika pertama yg dianugerahi medali kehormatan "Medal Of Honor".

Saito Musashibo Benkei (1189)


Benkei yakni seorang raksasa yg sangat kuat. Pada waktu itu ia bergabung dengan kuil kemudian menjadi agarawan. Namun ia bukan agarawan ibarat pada pada umumnya yg rajin berdoa dan sembahyang didalam kuil dan tentunya tidak bekerjasama dengan segala sesuatu yg berbau kontak fisik. Dulu agara atau kuil tidak cuma dijadiin sebagai tempat spiritual aja tapi juga dijadiin sebagai sentra budaya, manajemen dan militer. Karena tidak cocok, beberapa waktu kemudian Benkei berhenti dan memutuskan untuk menjadi Yamabushi, yakni sebuah tradisi usang yg meyakini kekuatan supranatural sanggup membuat seorang menjadi satria yg kuat.

Disebuah kawasan di Kyoto ia menantang siapapun satria pedang terkuat untuk mengalahkannya. Lebih dari 999 pedang dah ia kumpulin sebelum kesudahannya seseorang berjulukan Minamoto No Yoshitsune mengalahkannya. Sebagai tanda bukti kekalahannya Benkei kemudian bergabung dengan Yoshitsune dan berperang melawan Klan Taira.

Semua berjalan baik, kesuksesan demi kesuksesan diraih duo itu, sebelum pada kesudahannya saudara tertua Yoshitsune, Minamoto No Yoritomo sebab cemburu memfitnah Yoshitsune sebagai pengkhianat. Mengetahui segalanya bakal segera berakhir, Yoshitsune memutuskan jikalau jalan terbaik mengakhiri semua ini yakni dengan melaksanakan ritual Sepukku yg tidak lain yakni ritual bunuh diri. supaya ritual ini lancar, benkei kemudian menjaga istana tempat Yoshitsune berada

Telah terkepung dari segala penjuru, Benkei menjaga satu-satunya gerbang utama memastikan tidak bakal ada siapapun yg sanggup lewat. Satu persatu prajurit mencoba maju untuk melawan, namun tidak ada satupun yg sanggup lewat sebab semuanya tewas di tangan Bengkei. Dengan segala kekuatannya Benkei menghabisi siapa saja yg mencoba lewat. Memberikan waktu bagi Yoshitsune untuk menuntaskan ritual bunuh diri nya.

Menyadari prajurit yg maju itu tidak ada yg berhasil, pasukan musuh memutuskan untuk menembakkan hujan panah ke arah Benkei. Puluhan panah berhasil menembus badannya, but you know what?? Benkei tidak eksklusif roboh, butuh beberapa waktu untuk menyadari jikalau ternyata Benkei sudah mati walaupun dalam keadaan berdiri. By the time they realize, they were to late..

Yoshitsune sudah melaksanakan ritualnya dan ia mati dalam keadaan terhormat

Vikings Di Jembatan Stamford (1066)


Pada tahun 1066, waktu itu sejumlah Viking yg memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum melaksanakan invasi disergap oleh pasukan Inggris ditempat yg dikenal dengan Jembatan Stamford. Karena diserang tiba-tiba, mereka tidak sempat melaksanakan persiapan dan seluruh peralatan mereka masih tertinggal di kapal.

Kelompok Viking yg terjangkit terbagi dua, satu disisi timur dan yg satu lagi di sisi barat jembatan. Setelah menghabisi kelompok yg berada disisi timur, kelompok pasukan Inggris itu kemudian memutuskan untuk menghabisi kelompok lainnya yg ada disebelah barat.

Saat mereka mencoba menyebrangi jembatan itulah, seorang Viking bertubuh besar Komplit dengan kapak ditanggannya telah berdiri, bersiap membunuh siapa saja yg mencoba melewatinya. Viking ini ternyata bukan prajurit sembarangan, dengan kapak miliknya nya ia sanggup menghancurkan baju jirah, helm dan perisai layaknya sepotong tahu, sabetan pedang pun tidak membuatnya roboh, bahkan ia ibarat tidak mencicipi sakit sama sekali! Puluhan prajurit Inggris pun tewas satu persatu, perlahan demi perlahan mereka kewalahan. Mereka tidak sanggup melewati jembatan selama Monster Viking itu berada di atasnya..

Sampai kesudahannya Keliru prajurit menemukan kelemahan si Viking itu. Dia kemudian belakang layar menyiapkan bahtera dan berenang menuju bawah jembatan. Mungkin sebab sibuk menghajar orang didepannya, si Viking itu tidak menyadari jikalau ada musuh berada sempurna dibawah tempat ia berdiri. Dengan satu tusukan, tombak pun menembus jembatan dan sempurna menusuk selangkangan si Viking serangan vital ini membuat Viking itu roboh, kemudian dengan sigap pasukan Inggris pun mengeroyok si Viking yg telah sekarat itu hingga tewas..

Pertempuran ini kesudahannya dimenangkan oleh Inggris, dan lebih dari 6000 Viking tewas. Peristiwa ini kemudian menjadi apa yg dikenal dengan sebutan "Akhir Bangsa Viking

Dian Wei (197)


yg udah sering baca dongeng Three Kingdoms niscaya tahu yg namanya Cao-Cao kan. Jadinya dulu di jaman Dinasti Wei, Dian yakni Keliru satu perwira prajurit yg punya reputasi terbaik, dan ternyata Cao-Cao tertarik kemudian mengakibatkan ia sebagai Keliru satu pengawal pribadinya.

Pada Saat pertempuran Wancheng tahun 197 m, Dian berhasil menghabisi satu pasukan musuh di suatu pertempuran. Rupanya hal itu membuat para penguasa kawasan sekitar marah. Mereka kemudian merencanakan sebuah serangan mendadak ke kamp milik Cao Cao. Saat segerombolan pasukan siap melancarkan serangan, mereka menemukan Dian Wei dan beberapa prajurit sudah menghadang di depan gerbang Komplit dengan sepasang kapak besar di tangannya.

Pertarungan pun terjadi, Dian dengan kapaknya menebas semua orang yg ada didepannya Setelah sekitar puluhan orang mati. Wait, its not enough.. Merasa belum puas, ia kemudian melepaskan kapak nya dan dengan tangan kosong ia Memakai jenazah musuh sebagai senjata, ya jadi sepasang double stick gitu..Melempar dan menghajar habis-habisan tanpa ampun.

Namun sebab kalah jumlah, prajurit yg membantu Dian mulai gugur satu persatu. Dian pun juga telah terluka parah tanggapan beberapa serangan musuh. Dia sempat menghajar beberapa orang hingga mati sebelum ia sendiri kesudahannya tewas sebab kehabisan darah. Memastikan bahwa ia telah mati, pasukan musuh kemudian memenggal kepalanya.

Kematian Dian Wei tidak sia-sia, Cao Cao berhasil kabur dan memutuskan untuk berperang kemudian hari. Dia kemudian berhasil menguasai hampir keseluruhan Cina dengan tangannya sendiri dan setrik eksklusif mengakhiri jaman Tiga Dinasti.

Beberapa sejarah mengatakan, Setelah mendengar simpulan hidup Dian Wei, Cao Cao sangat merasa kehilangan. Ia kemudian memerintahkan beberapa pesuruhnya untuk mencuri jenazah Dian Wei supaya ia sanggup dikubur dengan layak. Setiap kali Cao Cao melewati makamnya ia selalu bersedih, demi mengingat jasa-jasanya Cao Cao mengangkat kemudian anak Dian Wei yg berjulukan Dian Man menjadi mayor komandan.

Sempronius Densus (69 sm)


Densus yakni seorang veteran perang yg kemudian menjabat sebagai pengawal pribadi Kaisar Galba. Satu hal yg perlu dicatat yakni jikalau Densus tidak mengetahui seluk beluk sang kaisar setrik penuh (sepertinya sih emang ia tidak perduli, yg penting pengabdian kerja :d). yg ia tahu yakni bahwa profesinya yakni untuk menjaga kaisar dari banyak sekali bentuk serangan dengan trik apapun.

Well, Saat itu ternyata sedang terjadi pemberontakan di kerajaan. Para prajurit yg ada semuanya menjadi pemberontak, di otak mereka hanya ada satu "Kaisar Galba Musti Mati!". Densus yg waktu itu bertugas menjaga istana kemudian melihat sekerumunan prajurit pemberontak dengan tampang bengis berjalan menuju istana. Mencium sesuatu yg tidak beres ia kemudian mencoba menghalau sekerumunan orang itu dengan tongkat kayunya dan memerintahkan mereka semua untuk mundur.

Menyadari jikalau kerumunan orang haus darah itu tidak bakal takut cuma sebab sebatang tongkat, ia kemudian menghunuskan Pugio miliknya (pugio itu sebuah pisau yg panjangnya tidak lebih dari setengah pedang prajurit Romawi) dan berteriak sekali lagi memerintahkan mereka untuk mundur. Namun rupanya para pemberontak itu tetep maju dan Densus tidak ada pilihan lain..

Hampir terkepung, Densus melawan seluruh bala tentara itu sendirian. Dengan pengalamannya sebagai veteran perang ia membabat habis semua orang yg tetep berusaha maju, sebelumnya kesudahannya sebuah serangan dari Keliru satu pemberontak mengenai kakinya dan membuat ia terjatuh kemudian dikeroyok ramai-ramai hi tidak tewas. Apes bagi Galba, Saat bersiap untuk melarikan diri. Sang pembawa kereta rupanya sudah kabur duluan. Terjebak dan tak ada jalan keluar, Galba kesudahannya tewas di keroyok juga oleh pemberontak, kepalanya dipotong kemudian diarak sekeliling kota.

Tidak ada yg tahu gimana nasib jenazah Densus waktu itu, jikalau dipikir-pikir kayanya sih nasibnya tidak jauh beda sama si Galba, tapi hingga Saat ini tidak ada yg menyangka kalo ternyata ada orang yg berani melawan ratusan orang sendirian dengan hanya Memakai sebilah pisau.
Agis III Of Sparta (331 sm)


Pada tahun 338 SM Agis menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Saat itu kebetulan Alexander yg Agung lagi berperang dengan Kaisar Darius III. Karena dipikir sama Agis waktu ini yakni waktu yg sempurna untuk meluaskan kawasan kekuasaan, ia kemudian membangun satu bala tentara dan mulai memobilisasi prajuritnya ke Athena, Yunani.

Karena dipikir-pikir ini bukan sembarang orang, Alexander kemudian mengirimkan beberapa jendral terbaiknya beserta 40.000 prajurit untuk menahan laju para Spartans itu. Di sebuah medan pertempuran, tepatnya di luar kota Megalopolis dua kubu itu kemudian bertemu dan menjadikannya Keliru satu peperangan terbesar sepanjang sejarah Yunani.

Walaupun tidak sebanding hampir 2 lawan 1. Agis rupanya pantang mundur, ia terus maju menghajar semua orang yg ada didepan tidak perduli seberapa banyak kerumunan itu, sebelum kesudahannya ia mendapat luka parah disekujur dada, kepala dan kaki.

Karena dikira pemimpinnya sudah mati, beberapa pengawal Agis kemudian mengevakuasi tubuhnya ke pinggir kawasan pertempuran. Tapi ternyata Agis masih memiliki sedikit kekuatan, ia bangung kemudian melihat sekelilingnya. Dia berpikir jikalau ia tidak bakal memagarkan dirinya terbaring disini sementara prajuritnya berjuang mati-matian melawan musuh. Dia kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mundur sementara ia menahan laju serangan musuh, sendirian..

Hampir tidak sanggup berdiri dan berlumuran darah, Agis Memakai sisa-sisa kekuatan terakhirnya. Ia kemudian mengambil pedang dan perisai miliknya dan maju kembali menahan serangan musuh. Para Macedonians itu kemudian mundur perlahan-lahan, menyadari tidak ada seseorang yg berani mendekatinya. Keliru satu jenderal memerintahkan anak buahnya untuk melempar sebuah tombak, dan tidak disangka tombak itu sempurna mengenai tubuh agis dan ia tewas seketika. Pengorbanan pun agis tidak sia-sia, sebagian prajuritnya yg bertahan berhasil mundur dengan selamat.. Jika diliat ternyata kisah Baker ibarat sama Agis yah, sama-sama mementingkan nyawa pasukan daripada keselamatan dirinya sendiri. Sekali lagi, salut buat kedua orang ini.

Baca juga Kasus Kematian Misterius Dua Pemburu UFO

referensi:wikipedia.org/sourceflame.blogspot.com/http://www.militaryphotos.net/forums/archive/index.php/t-170970.html

Posting Komentar untuk "Prajurit Berani Mati Dalam Sejarah Dunia"