Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendalami Makna Ukhuwah

Prof DR H Ridwan Nasir, MA

Umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, pada dikala ini cukup memprihatinkan, lantaran banyak petaka yang menimpa. Di sisi lain sering terjadi keretakan-keretakan yang terkait dengan ukhuwah (persaudaraan), baik ukhuwah Islamiyah, wathoniyah, maupun basyariyah. Terjadinya keretakan ukhuwah ini sebetulnya berawal dari merasa gengsinya seseorang untuk meminta maaf kepada orang lain. Atau tidak mau mengakui bahwa dirinya bersalah. Manaka mereka sadar apa yang diajarkan Rasulullah SAW. Utama-utamanya andal dunia dan akhirat, pertama, engkau mengadakan sillaturrahim kepada yang enggan menjalin kekerabatan denganmu. Kedua, memperlihatkan kepada seseorang yang enggan memperlihatkan sesuatu kepadamu. Ketiga, engkau memaafkan orang yang mendholimimu. 

Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, contohnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah berdasarkan Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah yakni keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. hakekat Ukhuwah Islamiyah: Nikmat Allah (Q.S. 3:103). Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67). Merupakan isyarat Rabbani (Q.S. 8:63). Merupakan cermin kekuatan kepercayaan (Q.S.49:10). 


Peringkat-peringkat ukhuwah, Pertama, Ta’aruf yakni saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud kasatmata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13). Kedua, Tafahum yakni saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya supaya bisa bersegera memperlihatkan dukungan sebelum saudaranya meminta, lantaran dukungan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Ketiga, Ta’awun yakni saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran Terkait dengan persaudaraan, ada tiga macam. Pertama, waashilu rohmi. Orang yang mau menghubungkan kekerabatan kepada orang lain tanpa pamrih. Kedua, mukaafii.Orang yang mau silaturahim, tetapi dengan syarat kalau orang lain mau juga bersilaturrahim. Ketiga, qoothi’ur rohmi. Orang yang tetapkan kekerabatan silaturrahmi. 

Berawal dari rasa gengsi, tidak mau minta maaf kepada orang lain inilah yang lalu menjadikan keretakan-keretakan antara satu dengan yang lain. Dalam Al-Qur’an kata-kata akhun (persaudaraan) disebut sebanyak 52 kali, ikhwatun sebanyak 7 kali. Di antaranya yakni surah al Hujurat ; 10 yang maknanya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. lantaran itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kau mendapat rahmat. 

Ukhuwah dibedakan menjadi tiga, pertama, Ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan yang didasari lantaran sesama muslim. Tidak melihat etnis, bangsa, maupun negaranya. Jika mereka muslim, maka mereka yakni saudara kita. Kedua, ukhuwah wathoniah, yakni persaudaraan yang lahir lantaran kesamaan bangsa dan negara. Apapun agama dan apapun sukunya, jikalau mereka bangsa Indonesia, mereka yakni saudara kita. Ketiga, ukhuwah basyariyah. Persaudaraan berdasarkan kesadaraan sesama manusia. Tidak melihat bangsa mana, etnis apa, agama apa, jikalau mereka manusia, mereka yakni saudara kita. 

Konsekwensi ukhuwah, yakni pertama, atta’aawun (saling menolong). Saling membantu jikalau mereka membutuhkan sedangkan kita bisa dan bisa. Kedua, at tanaashur (saling mendukung). Di dikala mereka terkena musibah, mereka saling mendukung, siapapun mereka. Ketiga, at tasaamuh (saling toleransi). Tentu toleransi di sini dalam hal-hal seremonial, tidak dalam hal ritual. Karena dalam aqidah dihentikan untuk dicampur adukkan. Karena kepercayaan harus murni, tidak tercampur dengan yang lain. Keempat, at taraahum (saling mengasihi). Saling mengasihi antara satu dengan yang lain. Rasulullah SAW bersabda : idza fa’ala ummatiy khomsata asyyaa’, halla bihal balaa’ fal yartakibu ‘nda dzaalik, riihan hamraa’a, au khusman au masran. Uquuqul waalidaini, wa yafsuz zinaa, wa yusyrobul khomru, wa sulthoonun nisaa’, waathaa’ar rojulu zaujatahu (apabila umat u menjalankan lima hal, maka mereka akan mendapat musibah, baik berupa angin merah (pagebluk, jenis penyakit), atau saling memusuhi, satu sama lain. Yaitu pertama, durhaka kepada kedua orang tua. Kedua, merebaknya perbuatan zina. Ketiga, banyaknya orang yang minum khomr. Keempat, pemimpin negara perempuan. Keempat, pria menjadi penurut terhadap isterinya). 

Semoga kita bisa menjadi orang yang menjalin kekerabatan dengan yang lain. Jika terjadi gesekan-gesekan, mari kita cepat sadar, mumpung masih dalam momentum bulan suci Ramadhan. Selanjutnya mari perkuat ketaqwaan kita, sehingga bisa menjalin ukhuwah dengan baik. Tidak hanya terbatas pada retorika, namun diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 


Posting Komentar untuk "Mendalami Makna Ukhuwah"