Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Gadis Kecil Rela Mati Demi Negara

 Berusia empat tahun ibunya meninggal dunia Kisah Gadis Kecil Rela Mati Demi Negara

Berusia empat tahun ibunya meninggal dunia, kemudian hidup bersama kakek dan neneknya.Tetapi, usaha untuk kepentingan negara tak pernah pupus hingga final hidupnya. LIU HULAN lahir dengan nama Liu Fulan di desa Yunzhou, Kabupaten Wenshui, Provisi Shanxi (1932-1947). Anak perempuan dari seorang keluarga petani.

Saat masih berusia empat tahun, ibunya meninggal dunia alasannya yaitu sakit. Tidak berapa usang kemudian, Ayah Liu menikah lagi, hingga Liu beserta saudaranya hidup dengan kakek dan neneknya, di Desa yg tidak jauh dari tempat kelahiran Liu. Di Desa itu sahabat anehdidunia.com, Liu digambarkan sebagai satria perempuan yg menjadi mMaknar, alasannya yaitu dukungannya terhadap usaha Eight Route Army, sangat luar biasa. Sehingga Liu disebut “Little Yan’an”.

Yan’an sendiri merupakan ibukota kaum komunis pada masa itu. Memang, Desa tempat tinggal Liu, merupakan basis pergerakan gerilya dimasa Sino-Japanese War II hingga perang saudara antara Komunis Nasionalis. Warga yg menghuni Desa tempat Liu tinggal, sebagian besar yaitu anggota Partai Komunis Tiongkok dan terlibat dalam pasukan perbekalan. Mereka aktif mengumpulkan dana dan membuat perlengkapan menyerupai sepatu dan pakaian bagi pasukan komunis.

Dalam usia 10 tahun (1942) Liu sudah berperan sebagai kurir, untuk mengirimkan surat ke pihak gerilyawan dan sebagai penjaga pada setiap pertemuan desa. Sebab, mobilisasi perempuan untuk berpMaknasipasi dalam perang gerilya di pihak komunis yaitu hal yg Biasa pada masa pendudukan Jepang dan perang saudara. Apalagi dikala itu sedang kampanye persamaan hak wanita.

Setrik tegas, Liu Hulan dan pejuang perempuan lainnya menyerupai Liu Suying beralasan ikut berjuang yaitu untuk mempertahankan negara menghadapi aksi Jepang. Serta untuk mewujudkan emansipasi wanita.

 Berusia empat tahun ibunya meninggal dunia Kisah Gadis Kecil Rela Mati Demi Negara

Menurut Liu, perempuan Musti mendukung usaha kaum laki-laki . Pejuang perempuan sanggup berpMaknasipasi dalam hal spionase , sabotase , kurir , perawat dan banyak lagi yg sanggup dilakukan. Sikap Liu kian keras untuk tetap ikut digaris berjuangan. Ditambah lagi perilaku tentara Komunis yg disiplin , berbeda dengan pasukan Jepang dan pasukan Nasionalis yg dikenal suka menjarah dan melaksanakan pemerkosaan.

Mengikuti Latihan Khusus Demi mewujudkan perjuangan, Liu terpaksa menentang cita-cita neneknya pada 1945. Liu bersikukuh mengikuti sebuah latihan selama 40 hari yg dikhususkan bagi wanita. Padahal, neneknya menolak cita-cita Liu. Setelah kembali ke desanya , Liu Hulan antusias dalam pekerjaannya menjadi sekretaris unit desa untuk gerakan perempuan anti-Jepang. Liu bekerja memobilisasi perempuan untuk ikut berjuang, hingga larut malam.

Atas kerja kerasnya, unit perempuan yg dipimpin Liu menerima pinjaman dari kaum wanita. Mereka kemudian memperlihatkan pinjaman terhadap prajurit dengan membuat perlengkapan seragam dan perawatan bagi prajurit yg terluka. Tidak hanya itu sahabat anehdidunia.com, Liu Hulan juga terlibat dalam gerakan land reform. Liu membantu dalam alokasi tanah yg berhasil dirampas dari tuan tanah dan diserahkan kepada para petani. Serta membantu menuntaskan persengketaan yg mungkin timbul dari pembagian tanah tersebut.

Ditolak Makara Anggota Partai Pada usia 14 tahun Liu mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Partai Komunis Tiongkok. Namun, dengan alasan usia yg masih 14 tahun, keanggotaannya ditunda hingga Liu berusia 18 tahun. Pada tahun 1946 , partai memutuskan untuk memindahkan kader-kader pemimpin termasuk Liu Hulan ke tempat yg kondusif di markas gerilyawan.

Tetapi Liu Hulan memutuskan untuk tetap berada di desanya dan percaya bahwa usianya yg masih sangat muda bakal meloloskan beliau dari kecurigaan musuh. Saat tentara Nasional memasuki desa Liu Hulan pada 12 Januari 1947, untuk menyita hasil panen desa dan mengumpulkan seluruh penduduk kedalam satu tempat. Saat itulah, komandan pasukan meminta para anggota PKT untuk menyerahkan diri. Namun, tak satupun yg mengaku, membuat sang komandan berang. Dia pun meminta anak buahnya untuk mengidentifikasi siapa saja yg komunis.

Kemudian, beberapa orang termasuk Liu Hulan berhasil di identifikasi dan kemudian dipisahkan. Melihat Liu masih sangat muda, komandan pasukan membujuk dirinya untuk berubah pikiran dan menjadi informan. Liu tetap menolak usulan tersebut. Sang komandan kemudian memutuskan untuk memenggal Keliru satu anggota komunis didepan Liu. Namun usaha ini tidak berhasil , Liu tetap menolak untuk menyebutkan nama. Komandan memperlihatkan satu kesempatan terakhir yg juga ditolak oleh Liu, Justru Liu menghampiri alat sanksi didepan penduduk desa lainnya.

Hingga kesannya Liu tewas ditangan tentara. Kematian Terhormat Atas dedikasinya , Partai Komunis Tiongkok memperlihatkan keanggotaan penuh setrik anumerta kepada Liu Hulan. Mao Zedong menyebut dirinya sebagai “kehidupan yg agung dan final hidup terhormat” Mao juga meminta Xinhua untuk mempublikasikan kisah kepahlawanan Liu Hulan dan menyerukan rakyat yg berada di wilayah yg sudah dibebaskan untuk mengorganisasi satu studi mengenai dirinya.

Liu Hulan menjadi satria nasional Setelah Republik Rakyat Tiongkok berdiri di tahun 1949 dan menjadi ikon devosi politik dalam sejarah Partai Komunis Tiongkok. Kisah Liu Hulan masuk dalam aneka macam bentuk puisi , opera, dongeng pendek dan buku pelajaran sekolah. Cai Ruhong mempublikasi sebuah surat kepada suatu forum pendidikan seni yg setrik implisit mengadvokasi batasan ketat terhadap kreativitas siswa dan mengajukan usulan daftar topik yg layak untuk dilukis menyerupai Liu Hulan.

Mengantarkan Sepatu” baik dalam format vertikal (lukisan gulung) maupun lukisan horizontal. Dimasa Revolusi Kebudayaan , poster-poster Liu Hulan menjadi hadiah yg Biasa dikalangan Garda Merah. (Poster Liu Hulan , dibentuk oleh Keliru satu Institute seni di Beijing. Tulisan dalam poster itu berkata aku Dihadirkan untuk Tang Fandi. Rakyat diseluruh dunia bersatu ! Hancurkan imperialisme AS .

Tahun 1967 , International Woman Day , Beijing Languange Institute). Liu Hulan menjadi barometer ukuran kepahlawan wanita. Dalam satu insiden , Keliru satu jurnal di Liaoning mempublikasi satu Maknakel untuk merehabilitasi Zhang Zhixin [1930-1975] . Tidak hingga sebulan, Maknakel itu menjadi kontrkelewat / oversi . Hu Yaobang menyatakan bahwa , Zhang Zhixin yaitu seorang satria perempuan yg setaraf dengan Liu Hulan. 

Pemerintah kemudian mendirikan Liu Hulan Memorial Hall yg terletak di Provinsi Shanxi . Memorial hall rampung dibangun diatas lahan seluas 60 ribu meter persegi, pada bulan Januari 1957 sempurna 10 tahun gugurnya Liu Hulan.


sumber:http://www.beritabatavia.com/detail/2011/11/29/21/9786/kisah.gadis.kecil.rela.mati.demi.negara

Posting Komentar untuk "Kisah Gadis Kecil Rela Mati Demi Negara"