Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pria Keturunan Jawa Yang Menjadi Orang Kuat Di Suriname

Selama masa penjajahan Belanda di Nusantara, menyerupai yang sudah kita tahu banyak orang dari Suku Jawa yang di bawa ke Suriname untuk dijadikan pekerja paksa, di perkebunan milik Belanda di negara yang terletak di Amerika Selatan ini. Para buruh paksa ini diharuskan untuk bercok tanam dan merawat tanaman menyerupai tebu dan kopi hingga memanenya. Kedua konoditas ini merupakan hal yang tidak mengecewakan memilik harga tinggi di Eropa kala itu sekaligus merupakan salah satu sumber pemasukan utama pemerintah Hindia Belanda kala itu. Hal ini terus berlanjut bahkan ketika Belanda telah kalah dari Jepang pada masa perang dunia ke 2. Orang-orang Jawa yang berada di Suriname tetap terus dipekerjakan di sana dan tak dikembalikan ke Tanah Air, sama sekali. Lambat laun orang-orang keturunan Jawa ini kesannya tetapkan untuk menetap di Suriname dan membuat komunitasnya sendiri. Dan seiring dengan berjalanya waktu, komunitas masyarakat Jawa ini pun kesannya mendapat tempatnya tersendiri di Suriname dan bahkan beberapa diantaranya ada yang menjadi orang penting di negri yang nun jauh diseberang lautan ini. Karena itu kali ini anehdidunia.com akan mengembangkan dongeng orang-orang keturunan Jawa yang berhasil menjadi orang penting di Suriname dalam, Pria Keturunan Jawa Yang Menjadi Orang Berpengaruh Di Suriname, versi anehdidunia.com


Samuel Pawironadi



Mengawali karir politiknya hanya sebagai politikus kecil yang bekerja di kalangan internal dalam partainya. Nasib Samuel Pawironadi, berubah ketika Ia mendapat kesempatan untuk menggantikan slah satu Menteri di Kabinet Suriname yang terpaksa harus mundur darui jabatanya akhir tersandung persoalan pribadi. Semasa 2 tahun menggantikan posisi dari menteri tersebut dan menjadi Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat inilah Samuel pertanda kinerja dan kerja kerasnya dengan total hingga masa jabatanya berakhir dan kabinet tempatnya menjabat berakhir pada tahun 2005. Saat itu jabatan Samuel dicopot untuk kemudian di gantikan oleh salah satu kader dari partainya. Dua tahun kemudian sebab dianggatp sebagai orang yang berpotensi sehabis pertanda kinerja yang menjajikan selama masa jabatanya sebagai Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat, Samuel mendapat pendidika diplomasi. Setelah pendidikan ini selesai, Ia kemudian ditunjuk senagai duta besar Suriname di negara Venezuela. Di Venezuela inilah Samuel kian menujukan kemampuanya dalam bidang politik dan diplomasi hingga ketika ini di kenal senbagai seorang diplomat andalan Suriname.


Hendrik Soerat Setrowidjojo



Hendrik Soerat Setrowidjojo merupakan seorang politikus Suriname berdarah Jawa yang sudah malang melintang di dunia perpolilikan Surimane. Pria kelahiran Distrik Commewijne pada 13 September 1956, merupakan keturunam dari pekerja asal Jawa yang dipekerjakan di Suriname oleh pemerintah Belanda. Orang bau tanah Hendrik tak kembali lagi ke Jawa usai Belanda Takluk pada Perang Dunia Ke 2, sebab tak mempunyai cukup dana dan lagi sudah terlanjur betah dan kerasan di Suriname. Keputusan ini nampaknya merupakan pilihan yang sempurna sebab keturunan mereka adalah Hendrik sekarang telah menjadi sa;ah satu orang penting di negara Suriname. Hendrik merupakan lulusan jurusan arsitek di kampus setempat. Memulai karir berpolitiknya semenjak usia muda ini, mulai menanjak pamornya pada tahun 200, hingga Ia di berikan jabatan sebagai wakil eksekutif di direktorat kerakyatan di Kementerian Urusan Sosial dan Ekonomi Kerakyatan. Setelah itu karir Hendrik di bidang politik bisa dibilang berjalan dengan lancar hingga ketika ini telah menduduki jabatan sebagai Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Suriname semenjak tahun 2010.


Paul Slamet Somohardjo



Paul Slamet Somohardjo merupakan seorang politisi senior di negara Suriname yang merupakan keturunan Jawa. Ia lahir di Paramabio, sebuah distrik di Suriname pada 2 Mei 1943. Selain merupakan politisi senior Paul juga merupakan penntolan dari partai Pertjajah Luhur yang merupakan partai politik yang berisi orang keturunan Jawa. Lewat partai inilah Paul mengembangkan karir politiknya hingga mendapat beberapa jabatan strategis dalam pemerintahan Suriname. Karir politik Paul mencapai puncaknya pada tahun 2000-2003 ketika Ia menjabat Menteri Urusan Sosial dan Ekonomi Kerakyatan dan pada tahun 2005 ia menjadi Ketua Majelis Nasional selama 5 tahun sebelum digantikan oleh Jennifer Simmons. Setelah itu beberapa tahun kemudian Ia tetapkan untuk vakum dari pemerintahan dan fokus mengembangkan partainya supaya orang Jawa lebih dihormati dan mempunyai jabatan yang elok di Suriname.


Raymond Sapoen



Raymond Sapoen merupakan seorang politisi Suriname yang bisa merupakan keturunan Jawa tulen, sebab kedua orang tuanya berasal dari Banyumas. Tak hanya hingga disitu Ia bahkan sekarang merupakan salah satu menteri terbaik dalam pemerintahan Suriname. Ia dikenal sebagai salah satu menteri terbaik yang pernah membidangi sektor Perindustrian dan Perdagangan. Ia menjabat posisi sentral ini semenjak tahun 2012 hingga ketika ini. Raymon Sapoen juga merupakan anggota sekaligus orang pilihan dari partai Pertjajah Luhur yang diketuai oleh Paul Slamet Somoharjo. Bahkan sebab dianggap begitu berpontensi pada tahun 2015 lalu, Raymon pernah dicalonkan oleh partainya sebagai calon presiden. Saat itu Pertjajah Luhur mempunyai sekitar 12% dingklik di dewan legislatif dan menempatkan 6 orang di forum ini. Sayangnya Raymon belum bisa menjadi presiden sebab masih kalah bunyi dengan calon yang berasal dari partai besar.


Saimin Redjosentono



Dikenal sebagai salah satu politisi senior Suriname sekaligus generasi pertama dari politisi berdarah Jawa di negara Amerika Selatan ini. Saimin Redjosentono yang lahir pada 16 Desember 1940 bersama-sama terlebih dulu mengawali dosen di Suriname. Dengan bekal ilmu yang Ia timba semasa perkuliahaan di Sekolah Teknik Tinggi di Den Haag, Belanda, yang kemudian Ia teruskan di Technische Universitetit Delfit hingga lulus di tahun 1976. Saimin menjadi dosen pengajar di NATIN dan Universitas Anton de Kom Suriname, seusai Ia kembali pulang kenegaranya. Setelah mengajar cukup usang Saimin kesannya Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan dari 1988-1990. Setelah itu Ia kembali mendapat jabatan penting pada tahun  1996-2000. Jabatan yang terakhir Ia emban ini sekaligus menjadi selesai karir berpolitiknya, sebab sehabis itu Ia lebih memilihnya berkonsntrasi untuk mengajar sebagai dosen. Saat ini sendiri Ia tengah  menjadi pengajar mahir di Fakultas Teknik Universitas Suriname.

Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa orang keturuna Jawa yang pernah dan bahkan amsih menjado orang kuat di Suriname. Meski jarang kita dengar kabarnya namun keturunan-keturunan Jawa ini sekarang terus bergerak dan mengukirkan prestasi meski berada di jauh dari negri nenek moyangnya. Hal ini sepatutnya kita teladan supaya tersu termotivasi untuk membangun negri kita tercinta ini supaya semakin maju.

Referensi:
http://www.boombastis.com/keturunan-jawa/64858

Posting Komentar untuk "Pria Keturunan Jawa Yang Menjadi Orang Kuat Di Suriname"