Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permainan Tradisional Belum Dewasa Khas Indonesia Yang Sekarang Sudah Hampir Punah

Anak-anak tak bakal bisa dilepaskan dari hal yang berbau permainan serta berragam jenis mainan yang biasa mereka mainkan. Sayangnya bawah umur jaman kini lebih suka bermain dengan Gadget mereka dan duduk selama berjam-jam di dalam rumah. Hal ini berdasarkan sebuah Maknakel dari majalah Kompas merupakan sebuah bahaya serius yang dalam 10 tahun kedepan bakal menghasilkan sebuah generasi "Gagal" alasannya kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya, hal ini disinyalir alasannya mainan anak jaman kini cerderung mendorong anak untuk pasif, yang bakal terbawa hingga mereka sampaumur kelak.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan permainan Anak-anak pada Jaman dulu yang jauh lebih bermacam-macam dan membuat mereka bergerak lebih aktif. Bagi kalian yang tumbuh di kala tahun 80 dan 90 tahunan niscaya tahu betapa serunya permainan kelereng, menegangkanya gobak sodor  ataupun permainan layang-layang yang bisa membuat kalian lupa waktu, hinga membuat Ibu kita hingga harus mencari ke lapangan untuk menyuruh kita pulang. Sayangnya permainan permainan Tradisional ini kini sudah nyaris punah, dan hanya bisa di temui di daerah-daerah pelosok saja. Sebelum permainan ini alhasil benar-benar menghilang, alangkah baiknya Jika kita sedikit bernostalgia dengan kembali mengingat permainan-permainan tradisonal jaman dulu lewat Maknakel Permainan Tradisional Anak-anak Khas Indonesia Yang Kini Sudah Hampir Punah, versi anehdidunia.com


Layangan



Layangan atau Layang-layang merupakan sebuah mainan yang terbuat dari dua ruas bambu yang di ikat setrik melintang kemudian ditutup dengan kertas atau kantong kresek bekas kemudian di beri tali sebagai pengikat sekaligus kemudi bagi layangan itu dikala terbang, permainan ini merupakan Keliru satu mainan tradisional yang sangat terkenal pada tahun 90an. Hampir semua anak pria (tak jarang juga perempuan) tahu dan pernah memainkan layangan, trik bermainya pun sangat sederhana alasannya kita hanya perlu menarik layangan sambil berlari, dan mengulur talinya bertahap hingga layangan ini bisa terbang kelangit. Namun hal sederhana inilah yang justru membuat layangan sangat di gemari pada masanya, bagi kalian yang pernah memainkan permainan ini niscaya tahu bahwa ada semacam kepuasan tersendiri dikala kita melihat layangan yang kita terbangkan, berhasil berada di tempat tertinggi dan mengalahkan layangan lain milik teman kita.

Saat bermain layangan bawah umur bakal setrik tak sengaja mencar ilmu untuk mengatur timming serta melatih kesabaran, alasannya dikala mencoba menerbangkan layang-layang seorang anak dituntut untuk menentukan waktu yang sempurna dikala angin tak terlalu kencang ataupun lambat, juga tak boleh tergesa-gesa alasannya Jika berlari terlalu cepat Agar layangan bisa terbang dengan mulus dan memanfaatkan angin sebaik mungkin. Namun sayangnya permainan tradisional yang edukatif ini kini sudah mulai jarang di temui, terutama di perkotaan alasannya mulai tergusur oleh mainan remot kontrol yang lebih gampang dimainkan.


Gasing



Bagi yang tumbuh besar di kala 90an rasanya sudah tak asing dengan mainan ini. Gasing atau orang biasa menyebutnya sebagai Gasingan merupakan mainan yang berbuat dari kayu (Jenis apapun boleh asal cukup keras) yang dibuat sedemikian rupa Agar memiliki ujung runcing di bawahnya dengan sebuah pegangan kecil diatasanya untuk tempat menikatkan tali. Caranya permainanya pun cukup sederhana dan bisa dimainkan 2 orang atau lebih, kita hanya perlu mengikatkan seutas tali pada bab atas Gasing kemudian menggulungnya searah dengan jarum jam, sehabis gulungan dirasa cukup dan rapat, kita hanya perlu memegang ujung tali lainya di tangan kemudian melemparkan Gasing itu sekuat tenaga ke tanah, Agar gasing sanggup berputar pada porosnya. Inilah yang membuat Gasing sangat menarik pada masanya, alasannya kita harus bisa mengontrol lemparan gasing kita Agar sanggup mendarat di tanah dengan benar dan bisa berputar dengan baik selain itu kita juga bisa beradu dengan teman sebaya kita, Gasing siapa yang paling usang berputar, dan membuktikan siapa yang pailng andal dalam memainkan mainan yang terbuat dari kayu ini. Selain Gasing aduan yang terbuat dari kayu Gasing juga masih punya satu varian lain yang terbuat dari bambu. Gasing yang terbuat dari bambu ini memiliki sebuah lubang kecil pada sisinya, yang bakal berbunyi dikala berputar jawaban goresan angin yang masuk memalui celah yang ada.


Congklak



Permainan Tradisional yang berikutnya yakni Congklak atau juga memiliki nama lain Dakon, merupakan permainan yang biasa dimainkan oleh anak wanita pada dekade 80 hingga 90an. Permainan yang Menggunakan sebuah papan kayu berbentuk memanjang yang di beri beberapa lubang kecil (Antara 5-7) di tiap sisinya serta sebuah lubang yang lebih besar di masing-masing ujungnya. Guna dari lubang-lubang ini yakni untuk meletakan biji congklak yang bakal di mainkan, biji congklak sendiri bisa Menggunakan biji buah/tanaman, kelereng, watu kerikil atau benda berukuran kecil lainya yang bisa digenggam dengan tangan. Caranya permainan Congklak pun tebilang sederhana alasannya kita hanya perlu mengambil biji congklak yang sudah kita masukan dalam lubang (1 Lubang = 7 biji congklak) di wilayah permainan kita, kemudian menaruhnya satu demi satu kesetiap lubang yang ada searah dengan jarum jam hingga biji itu habis.

Jika biji itu habis di lubang kosong yang ada di wilayah kita, maka kita bisa mengambil semua biji congklak yang ada di wilayah lawan dan memasulkanya ke lubang lebih besar di wilayah kita. Dan Sebaliknya Jika biji congklak yang kita rotasi itu berhenti di wilayah lawan maka, giliran main kita bakal berhenti dan lawan bisa memulai giliran mainya. begitu terus hingga tak ada biji congklak yang tersisa di lubang kecil. Setelah itu tinggal hitung saja biji congklak siapa yang pailng banyak maka dialah pemenangnya. Meskipun sederhana permainan ini bahwasanya mengajarkan untuk menghitung dengan cermat, Agar biji congklak yang kita mainkan bisa masuk sebanyak mungkin ke wilayah kita, hal ini mengajarakan anak untuk lebih teliti dan memperhitungkan sesuatu sebelum bertindak.


Egrang



Egrang merupakan sebuah permainan yang Menggunakan dua bilah bambu yang di beri sebuah pijakan untu kaki. Dulu permainan ini cukup terkenal di kalangan ank pria maupun wanita alasannya trik permainanya yang sederhana serta tak perlu ada yang menag ataupun kalah. Caranya memainkan Egrang bahwasanya sederhana namun bakal sedikit sulit untuk yang belum terbiasa, alasannya kita harus menyesuaikan kesembangan badan dikala berpijak pada rujukan kecil yang ada di bilah bambu dan mulai berjalan. Permainan ini intinya cukup menyenangkan alasannya kita bisa merasa lebih tinggi dikala Menggunakan Egrang. Sayangnya kini permainan ini sudah sangat jarang di temui, padahal dulu hampir tiap sore dikala ekspresi dominan kemarau di desa-desa bawah umur baik pria maupun wanita bakal bermain Egrang sambil mengelilingi kampung sambil sesekali kadang saling salip menyerupai orang yang sedang berlomba


Kelereng



Kelereng atau Gundu merupakan Keliru satu permainan Tradisional paling renta pernah ada. Permaian ini Menggunakan sebuah bola seukuran dengan Ibu Jari yang bisanya terbuat dari materi beling ataupun tanah liat, da juga yang terbuat dari besi namun sangat jarang di temui alasannya terlalu berat intu di mainkan oleh anak-anak. Untuk bermain kelereng kita bisa melakukanya dengan beberapa teman setrik langsung, antara 2 hingga 5 orang, trik memainkan kelereng juga sangat sederhana, kita hanya perlu mengumpulkan semua kelereng yang sudah dikumpulkan dari semua pemain yang ikut dalam sebuah lingkar yang di gambar di atas tanah dan berusaha mengeluarkan semua kelereng yang ada dalam lingkarang Menggunakan kelereng satria kita atau yang di sebut sebagai "Gacuk" dengan trik menjentikanya Menggunakan Ibu jari, menyerupai mirip permainan billyar, semua kelereng yang keluar dari bakal menjadi milik kita dengan syarat kelereng Gacuk kita tak terjebak di dalam lingkaran. Hal ini terus dilakukan hingga semua kelereng habis dan yang paling banyak mengumpulkan kelereng bakal dianggap sebagai pemenang. sedangkan untuk menentukan urutan yang memuai duluan biasanya di lakukan dengan trik suit. Permainan ini melatih fokus serta konsentrasi dikala mata anak dikala membidik kelereng serta taktik untuk menentukan urutan dalam permainan.


Ular Tangga



Ular Tangga merupakan permainan yang sudah ada semenjak tahun 1870an, dan menjadi Keliru satu permainan yang paling di gemari bawah umur selama lintas Jaman hingga simpulan tahu 2000an. Permainan ular bisa dimainkan 2 hingga 4 orang sekaligus dengan Menggunakan sebuah papan permainan yang terbuat dari kertas dengan kotak-kotak kecil yang tergambar diatasnya, selain kotak-kotak ini juga terdapak gambar Ular serta Tangga yang merupakan inti dari permainan ini. Aturan dari permainan ini cukup sederhana kita hanya perlu membuat bidak yang kita punya untuk hingga kepempat finis sebelum bidak milik lawan, dan untuk mengerakan bidak ini kita bisa Menggunakan dadu yang di kocok terlebih dahulu, kita hanya bis menggerakan bidak sesuai dengan jumlah angka yang keluar dari dadu. Hal ini dilakukan setrik bergantian dengan pemain lain hingga ada yang berhasil mencapai finis, sedangkan yang membuat permainan ini menarik yakni hukum bahwa dikala kita ada di kotak yang terdapat ekor ular maka kita di haruskan turun hingga sampai ke kotak di mana kepala ular itu berada , hal ini cukup mengesalkan alasannya kadang dikala kita sudah hampir samai ke tempat finis ada saja ekor ular yang bisa membuat kita turun lagi ke bawah, alasannya itu anak yang memainkan ular tangga bakal sebisa mungkin menghindari kotak yang terdapat ekor ular di dalamnya. Berbeda halnya dengan kotak yang terdapat tangganya, alasannya Jika kita berhenti di kotak tersebut maka setrik otomatis bidak yang kita miliki bakal diperbolehkan naik ke kotak yang lebih tinggi di mana ujung tangga lainya berada. Mungkin kalian juga pernah merasakanya, bahwa dikala kita berhasil berhenti di kotak yang ada gambar tangga, rasanya sudah menyerupai menang lotre saja.


Gobak Sodor



Untuk Permainan Tradisional yang satu ini agak sedikit berbeda dengan permainan trasional lainya yang tergolong gampang dimainkan, alasannya Gobak Sodor tergolong sebagai permainan yang rumit dan membutuhkan setidaknya 6 hingga 10 orang dalam satu kali permainan. Gobak Sodor merupakan permainan yang membutuhkan taktik serta kelincahan permainanya. Untuk bermain Gobak Sodor bawah umur harus menggambar beberapa kotak berukuran 3 hingga 5 meter yang bakal menjadi arena bermain bagi 2 tim, yaitu tim penyerang dan tim yang bertahan.'

Tugas dari tim penyerang yakni untuk hingga kegaris finis tanpa tersentuh sedikitpun oleh tim penjaga, alasannya Jika hingga tersentuh maka pemain itu bakal dianggap mati dan skor bakal bertambah untuk tim yang bertahan, begitu pula sebaliknya jka anggota tim menyerang berhasil lewat tanpa tersentuh maka skor bakal menjadi milik tim penyerang. Hal ini bakal terus di lakukan samai seluruh anggota tim penyerang lewat, dan pemenagnya di tentukan dengan menghitung skor yang ada. Dan Karena dihitung dari anggota tim penyerang yang bisa lewat atau mati inilah permainan Gobag Sodor biasanya dimainkan dengan anggota tim yang Ganjil boleh 3 , 5 atau lebih asalkan Ganjil. Bagi kalian yang pernah memainkan pernaina ini niscaya tahu betapa menegangkanya Gobak Sodor, kadang kita bahkan harus bermain "Agak Licik" untuk menipu tim penjaga Agar bisa lolos dan tak tersentuh, tak jarang juga bahkan hingga ada yang melaksanakan sliding di tanah Agar bisa lolos dari sentuhan permain bertahan. Gobak Sodor bahwasanya yakni permainan trdisional yang sangat manis alasannya bisa melatih anak untuk bekerja sama dengan teman sekaligus melatih kelincahan mereka, namun sayangnya permainan yang satu ini kian tergerus jaman dan sudah sangat jarang di temui dikala ini.


Engklek



Permainan Tradisional terakhir yakni Engklek, bagi yang menghabiskan masa kecilnya pada tahun 90an, kalian mungkin pernah memainkan permainan yang satu ini bersama beberapa teman dikala istirahat sekolah. Seperti halnya permainan tradisional lainya, trik bermain Engklek sangatlah mudah, kita hanya perlu menggambar semacam petak bersusun yang di beri angka dari 1 hingga 10/12, sehabis itu setrik bergantian dengan pemain lainya yang jumlahnya biasanya mulai dari 2 hingga 5 orang. Saat permainnan di mulai kita bakal melemparkan Gacuk atau penanda wilayah kita pada petak yang kita inginkan, Gacuk ini sendiri biasanya terbuat dari potongan genting atau koin. Setelah itu kita harus melewati petak-petak tersebut dengan melompat Menggunakan satu kaki, ketempat gacuk kita berada hingga ke kotak paling atas. Sedangkan yang membuat permainan ini cukup menantang yakni alasannya kita tak diperbolehkan untuk menginjak petak yang di dalamnya terdapat Gacuk milik lawan, hal ini tentunya membutuhkan keseimbangan tinggi alasannya kita hanya di perbolehkan Menggunakan satu kaki untuk berdiri. Tapi jangan bayangkan Jika permainan ini bakal menjadi sesuatu yang menegangkan karna, yang bakal kita dengar dikala bawah umur memainkan permainan ini yakni gelak tawa yang riang jawaban tingkah lucu mereka dikala alhasil terjatuh alasannya tak bisa menjaga keseimbangan. Bagaimana teman anehdidunia.com apakah ada Keliru satu dari permainan tradisional ini yang pernah kalian mainkan ?

Referensi :

ragamseni.com/12-permainan-tradisional-untuk-anak-anak-yang-hampir-punah/

Posting Komentar untuk "Permainan Tradisional Belum Dewasa Khas Indonesia Yang Sekarang Sudah Hampir Punah"